Film berjudul Rudderless yang dibintangi Billy Crudup dan
Anton Yelchin ini berhasil bikin saya senang
sekaligus sebal. Setelah 17 Again, film ini pun menjadi salah satu dari film favorit saya. Kenapa?
Karena film ini membuat saya terinspirasi,
merasakan kesedihan, kelucuan, dan logat bicara mereka. Saya rasa film yang
menjadi film favorit saya adalah kehidupan yang saya inginkan meski itu sangat
tidak mungkin. Oke, kita akan kembali berpusat pada film Rudderless. Saya sudah
mengulang berkali-kali film ini hanya di bagian awalnya. Apa yang saya lakukan
adalah mencari kejelasan dalam film ini. Sam Manning adalah seorang pengusaha
terkenal yang baru aja mendapat promosi untuk jabatan barunya. Dia ingin merayakan
kabar baiknya itu pada anak semata wayangnya itu. tapi, sewaktu di perjalanan
mau menjemput Josh di kampusnya, Sam mendengar berita di tv kalau terjadi
tragedi penembakan di kampus tempat Josh berkuliah. Tempat dimana Sam akan tiba
di sana beberapa menit lagi. Dan berita itu mengabarkan kalau Josh terlibat
dalam aksi penembakan itu, malah Josh jadi tersangka utama karena kejadian itu.
Sam langsung frustasi dan merasa bersalah di waktu yang berkepanjangan. Karena
Josh menjadi tersangka utama penembakan tersebut. Sam menjadi bahan sorotan
berita dan banyak yang membenci dirinya karena tragedi ini. Semua keluarga
korban menyalahkan Sam dan mantan istrinya. Bahkan orang lain pun merasa kecewa
dengan tragedi ini. Sejak saat itulah titik balik kehidupan Sam dimulai. Sam meninggalkan semua kehidupan mewahnya karena Sam bisa
dikatakan mengalami stress berat. Dia berbuat tidak sopan di hadapan bosnya,
pokoknya sangat stress lah.
Sam tinggal di kapal yang ia beli dan menepikan kapalnya itu
di danau tanpa izin alias ilegal. Ia jadi pemabuk, bekerja sebagai tukang dan suka
numpang mandi di kamar mandi umum. Karena dia suka minum, ia sering mampir ke sebuah
bar. Bar itu membuka bagi siapa saja penyanyi yang ingin menyanyikan lagu-lagu mereka.
Sam jadi tertarik, mengingat kalau dia memiliki seorang anak yang pandai
menciptakan lagu. Inilah awal mulanya Sam menjadi penyanyi, dia menghafal,
mempelajari lagu-lagu ciptaan Josh dan berani menyanyikan lagu-lagu Josh.
Quentin, salah satu bocah seumuran Josh sangat interest dengan Sam. Singkat cerita,
mereka membuat band dan menyanyikan lagu-lagu yang bikin bar itu lebih ramai
dari biasanya. Bagian ini yang saya suka, Sam jadi lelaki tua yang sangat
menyayangi Quentin. Begitu pula Quentin, dia membuat hidup Quentin menjadi
lebih berarti, lebih asyik dan membangkitkan rasa percaya dirinya. Saya senang
ketika Sam dan Quentin saling menasehati. Lalu, film ini didukung dengan lagu
yang enak didengar dan membuat ceritanya makin tragic. I remember that song, Over My Shoulder, Wheel on The Bus and
Sing along.
Tapi, kesenangan saya rasakan nggak bisa selama itu. sudah beratus-ratus
film yang saya tonton, cuman film ini yang bikin saya kesel, nggak lega.
Kenapa? Ini satu-satunya film yang nggak jujur kepada penontonnya. Film ini
penuh rahasia. Saya sudah memutar film ini di awal sampai akhir, tapi belum
juga saya temukan cerita di mana Josh terlihat bersalah. Tiba-tiba aja
ceritanya mengarah kalau Josh adalah anak yang bermasalah dan orang-orang yang
mendengar berita itu langsung benci. Saya nggak merasakan bagaimana besarnya rasa
bersalah Sam terhadap masalah ini. Ceritanya terlalu memusatkan perubahan Sam setelah
kejadian ini. Padahal, kalau misalnya dijelaskan singkat kenapa Josh bisa
melakukan penembakan itu bakal bikin penonton ikut merasakan efeknya. Tidak pernah saya temukan film yang tidak secara
gamblang menceritakan sesuatu dengan keterbukaan terhadap penontonnya. Di film
ini kita terpaksa disuruh untuk menyimpulkan sendiri bagaimana sebuah rasa sakit
itu timbul. Dan itu yang bikin saya sebel karena kebingungan sendiri. Ekspetasi
saya sewaktu nonton film ini bakal melihat penyebab seorang ayah berani
menyanyikan lagu anaknya yang sudah meninggal.
Tapi, walaupun kecewa, so
far it’s a good movie. I can’t forget all of the tracks whom Sam played. Saya
akan beri 3.5 dari 5 skor untuk film ini. Setidaknya, saya menikmati film ini
dengan baik. Mungkin karena selera musik saya sama dengan lagu-lagu di film
ini, makanya saya sangat mengapresiasi film ini. Buat kamu yang suka film
dengan unsur musik, ini bisa jadi referensi kamu.